Salat Idul Fitri di Pedan: Ada Dua Kebahagiaan Orang yang Puasa Ramadan, Apa Saja itu? 

Berita Daerah Headlines
Spread the love

Pedan, 31 Maret 2025 – Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Kecamatan Pedan melaksanakan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriyah di Lapangan Desa Sumber. Salat yang dimulai pukul 06.00 WIB ini dipimpin oleh Ustadz Khairudin Nur sebagai imam, sementara khutbah disampaikan oleh Ketua PC LDII Kecamatan Pedan, Suwarto. Ratusan warga hadir, menjadikan momen ini penuh kebersamaan dan kekhusyukan.

Keamanan dan ketertiban acara didukung oleh kepolisian, Senkom Mitra Polri, serta pemuda LDII Kecamatan Pedan. Berkat kerja sama ini, pelaksanaan ibadah berlangsung lancar dan tertib.

Dalam khutbahnya, Suwarto menekankan pentingnya menjaga akhlak, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Beliau mengingatkan bahwa media sosial dapat menjadi ladang pahala jika digunakan untuk berbagi kebaikan, namun juga bisa menjadi sumber dosa jika disalahgunakan untuk caci maki, fitnah, dan adu domba.

“Jika ingin berdakwah di media sosial, gunakanlah bahasa yang santun dan penuh hikmah. Jangan sampai menegakkan kebenaran justru dengan cara yang salah,” pesannya.

Suwarto juga menambahkan bahwa banyak dari saudara-saudara kita yang tidak bisa merasakan aura dan kebahagiaan lebaran tahun 2025 ini karena sakit atau sudah dipanggil terlebih dahulu oleh Allah SWT untuk menghadap-Nya.

Ketua PC LDII Pedan, Suwarto.
Ketua PC LDII Pedan, Suwarto saat khutbah Idul Fitri 1446 Hijriyah.

Ia kemudian mengutip sabda Rasulullah SAW berbunyi:

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ : فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. (رواه مسلم)

“Bagi orang yang berpuasa terdapat dua kegembiraan, pertama, kegembiraan ketika berbuka atau berhari raya seperti kita pagi ini, kegembiraan kedua adalah ketika dia bertemu dengan Tuhannya kelak di surga.”

“Mudah-mudahan kita yang pagi ini merasa berbahagia karena telah selesai melaksanakan puasa Ramadhan sebulan penuh, di akhirat pun kita bisa mengenyam kebahagiaan kelak di dalam surga,” tutup Suwarto.

Momentum Idul Fitri ini diharapkan tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga menjadi refleksi untuk lebih bijak dalam berinteraksi, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Dengan menjaga tutur kata dan sikap, kita turut serta menciptakan lingkungan yang lebih damai dan harmonis. (Rizal PM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *