
RADARSEMARANG.ID, Semarang – Untuk mendukung program pemerintah terkait Makin Cakap Digital 2022, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi jateng bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar webinar tentang program literasi digital untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dengan pemanfaatan teknologi digital secara positif, produksi dan aman pada Rabu (21/9/2022). Hadir sebagai narasumber yakni Ir.K.H. Chriswanto Santoso, M.Sc. selaku Ketua Umum DPP LDII, Prof Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum. selaku ketua DPW LDII Provinsi Jawa Tengah, Lukman Abdul Fatah, S.Si., M.Si. selaku ketua Bidang Teknologi Informasi DPP LDII serta Eka Y Saputra selaku Konsultan Teknologi. Dalam kegiatan tersebut diikuti setidaknya 60.000 peserta dari seluruh DPC LDII di Jawa Tengah yang mengikuti lewat webinar serta terdapat 3.000 titik studio yang tersebar di Jawa Tengah. Kegiatan webinar kali ini dibuka oleh Menteri Kominfo RI Johny G Plate sebagai keynote speaker yang mengingatkan di era digitalisasi saat ini, masyarakat harus mampu beradaptasi dengan dunia digital yang semakin maju. “Tingginya perkembangan dalam teknologi memberikan banyak kesempatan dan peluang, terutama para generasi muda untuk berkarya membangun bangsa ini,” katanya. Dengan mengungsung konsep membangun ketahanan budaya di era revolusi Industri 4.0 menuju society 5.0 diharapkan mampu membawa perubahan di era digital. Ketua Umum DPP LDII Ir.K.H. Chriswanto Santoso, M.Sc. mengungkapkan pemerintah menargetkan pada tahun 2024 setidaknya 57juta orang sudah mendapatkan literasi digital. Maka, sangat penting bagi pemerintah memberikan edukasi kepada organisasi masyarakat seperti LDII yang memliki jumlah anggota yang cukup banyak. Supaya dalam mengurus literasi bisa berjalan lancar. Baca juga: LDII Cetak Bibit Atlet Pencak Silat “Ini merupakan moment yang sangat penting karena ada program dari pemerintah melalui Kemenkominfo untuk memberikan pemahaman literasi digital serta supaya terdapat kontrol ke level paling bawah,” katanya. Ia menambahkan, Kemenkominfo harus bisa mencegah adanya pencurian data sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman. Karena di era digital ini kecepatan dan perkembangan sangat luar biasa. “Teknologi digital sangat penting, ini adalah keniscayaan yang harus di ikuti, maka pada hakekatnya dunia digital adalah dunia yang tidak terbatas,” katanya Senada, Prof Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum. selaku ketua DPW LDII Provinsi Jawa Tengah mengatakan kunci untuk membangun budaya digital ialah dengan menjalar ke pendidikan yakni dengan pendidikan formal dan informal untuk mempersiapkan mental kepada generaisi muda untuk siap belajar. Menurutnya apa yang dipelajari di era sekarang tidak akan berguna lagi pada 10 hingga 20 tahun kedepan karena adanya percepatan perubahan di bidang teknologi. “Dengan adanya pendidikan seperti pendidikan agama dan budi pekerti yang bersumber dari nilai luhur Pancasila, maka akan mencetak generasi-generasi muda yang tangguh serta agamis,” tambahnya. Sementara itu, selaku Konsultan Teknologi Lesbumi PBNU Eka Y Saputra mengaku dalam cakap bermedia digital ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh society 5.0. Sehingga secara umum, literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital. “Kita perlu menerapkan konsep kompetensi dalam mendapatkan informasi digital dengan memilah dari berbagai informasi sehingga dapat bermanfaat dalam penggunaan media digital,” tutunya. (dka/svc/bas)