Surabaya (21/6). DPW LDII Jawa Timur terus berupaya meningkatkan kualitas juru dakwah dalam menyiarkan agama Islam kepada masyarakat. Juru dakwah tidak hanya memiliki bekal wawasan agama namun harus diimbangi dengan wawasan kebangsaan. Melalui gagasan tersebut DPW LDII Jawa Timur menggelar Diklat Dai angkatan VII di Ponpes Sabilurrosyidin Annur, Surabaya, Sabtu (18/6).
Hajatan tahunan ini merupakan program kerja Biro Pendidikan Agama dan Dakwah (PAD) DPW LDII Jawa Timur dengan mengundang sejumlah narasumber. Di antaranya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakankemenag) Jawa Timur, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Guru Besar UIN Jember KH Achmad Siddiq, serta Pengasuh Ponpes Al-Ubaidah Kertosono. Peserta Diklat Dai juga akan mendapatkan pengarahan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Diklat dai dilaksanakan secara hybrid dengan diikuti 150 peserta perwakilan dari 38 DPD LDII kabupaten/kota serta diikuti lebih dari 1.000 peserta daring yang tersebar di Jawa Timur,” ujar Didik Eko Putro, Ketua Panitia.
Didik menambahkan Diklat Dai DPW LDII Jawa Timur merupakan amanat DPP LDII agar menerapkan dakwah yang santun dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut selaras dengan program Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang memprioritaskan moderasi beragama.
“Moderasi beragama merupakan sebuah upaya menjaga toleransi dan menerima perbedaan sehingga tidak menimbulkan perselisihan,” imbuh Didik.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi mengatakan peningkatan juru dakwah merupakan bagian dari Delapan Klaster Program LDII. Salah satunnya di bidang keagamaan.
“Namun demikian, karena kita umat Islam yang tinggal di Indonesia maka kepentingan persatuan dan kesatuan bangsa lebih utama,” tutur KH Amrodji.
KH Amrodji lebih merinci Delapan Klaster Program LDII yakni kebangsaan, keagamaan, pendidikan karakter, ekonomi syariah, kesehatan alami atau herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, teknologi digital serta energi baru terbarukan.
KH Amrodji berharap dengan diadakannya Diklat Dai para juru dakwah LDII bisa menerapkan ilmunya. Mereka bisa berdakwah yang santun seperti halnya yang dilakukan Rasulullah SAW sehingga mudah diterima oleh masyarakat.