Teropong Jateng, Semarang – Terlibat aktif selamatkan generasi muda di Jawa Tengah, ketua LDII Jateng bersama Wagub Jateng dan pemuka agama kampanye antinarkoba.
Ketua LDII Jateng Prof Dr H Singgih Tri Sulistiyono M Hum sebutkan tidak saja bentuk karakter bangsa, pendidikan di pesantren juga jadi benteng selamatkan anak dari bahaya narkoba.
Ketua LDII Jateng Prof Dr H Singgih Tri Sulistiyono M Hum ditemui disela kampanye antinarkoba bersama Wagub Jateng dan pemuka agama, menyebutkan, kampanye antinarkoba dan minuman keras terus digencarkan Lembaga Dakwah LDII.
Kampanye, dilakukan LDII tidak saja dengan sosialisasi. Namun dilakukan dalam bentuk nyata yakni dengan melakukan pendampingan kepada keluarga khususnya remaja.
Pendampingan diharapkan membuat orang mendapat tempat tepat untuk mencari pemecahan saat terjadi masalah. Hal ini, dilakukan LDII Jateng sebagai langkah antisipasi.
“Pendampingan khususnya dilakukan bagi remaja. Dengan pendampingan maka menjadi pencegahan resiko penggunaan narkoba,” ungkap Ketua LDII Jateng.
Penambahan kegiatan keagamaan yang melibatkan anak dan remaja juga menjadi deteksi dini yang diharapkan anak tidak sempat mengenal narkoba.
“Kegiatan pendidikan di lingkungan dan pondok pesantren sudah dilakukan sejak anak hingga remaja,” tambah Ketua LDII Jateng.
“Saya yakin peran ormas sangat tinggi dalam hal menceritakan kisah dari bagaimana pelarangan narkoba itu,” ungkap Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin.
“Sehingga masyarakat kita ajak sadar, mereka harus sadar dulu. karena kalau kesadaran itu muncul kemudian kita bicara pelarangan,” ungkap Taj Yasin di sela seminar di Aula Kantor BPN Kota Semarang, dalam rilisnya, Kamis 15 September 2022.
Dalam seminar dengan tema ”Peran Aktif Ormas Islam dalam Pencegahan Bahaya Narkoba” bersama DPD Gerakan Rakyat Anti Madat (Geram) Jawa Tengah, Wagub Jateng penting peran ormas.
Termasuk, tambah Gus Yasin, panggilan Wakil Gubernur Jawa Tengah, ormas berbasis Islam dalam menyampaikan bahaya dan hukum mengkonsumsi maupun mengedarkan narkoba.
Terlebih semua agama telah sepakat hukum mengkonsumsi narkoba adalah haram.
“Apalagi umat islam ya jelas tadi saya sampaikan bahwa tahapan-tahapan pelarangan antinarkoba itu bertahap,” Wakil Gubernur Jateng.
“Mulai diterangkan dengan bahayanya, tetapi tidak hanya menjelaskan bahayanya, tetapi kalau kamu mengkonsumsi narkoba nanti bisa masuk juga ke ranah perjudian dan lainnya,” jelas Gus Yasin.
Menurut Wagub Jateng, peran ormas dalam pencegahan penyebaran narkoba dapat dilakukan dalam berbagai momen.
Antara lain melalui penyuluhan dan kampanye antinarkoba di sekolah, pesantren, maupun lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Terlebih peredaran narkoba juga menyasar di lembaga pendidikan umum maupun pendidikan berbasis agama.
Ia menjelaskan, narkoba adalah musuh besar bangsa, selain korupsi dan radikalisme. Bahkan di antara 3 musuh bangsa tersebut, musuh yang paling dahsyat adalah narkoba. Hal itu karena mulai anak-anak hingga orang tua bisa terkena narkoba.
“Jadi peran aktif ormas islam ini dibutuhkan. Selalu memberikan penyuluhan, jangan berhenti, selalu mengingatkan yang diingatkan saja sudah susah karena ini kita selalu mengingatkan terus,” tambahnya.
“Kami selaku pegiat antinarkoba akan selalu bekerjasama dengan Polda Jawa Tengah juga BNN selalu memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba. Karena mitra kami adalah kepolisian dan BNN,” katanya.***